Belakangan, aksi-aksi pembatasan ekspresi dan pendapat makin marak terjadi. Aksi ini umumnya dilakukan melalui tindakan pelarangan, pembubaran, intimidasi, bahkan penangkapan. Berbagai kelompok masyarakat pun membuat pernyataan sikap yang mengecam aksi-aksi yang dianggap berbagi militerisme dan anti-demookrasi tersebut.
Simak rilis* dari Gema Demokrasi yang merupakan rekanan dan Yayasan TIFA.
*Isi siaran pers ini merupakan pandangan dari mitra dan jaringan dan isi di luar tanggung jawab Yayasan TIFA
Rilis Gema Demokrasi 17 Mei 2016:
GEMA DEMOKRASI DUKUNG GERAKAN MASYARAKAT MENOLAK PEMBERANGUSAN DEMOKRASI
Hari ini Selasa, 17 Mei 2016 masyarakat dari sejumlah kota di Indonesia melakukan protes atas maraknya pemberangusan demokrasi dalam wujud pembubaran, pelarangan, intimidasi dan penangkapan. Sejak tadi pagi, Aliansi Masyarakat Semarang Sayang Pancasila sudah melakukan aksi kepedulian. Disusul oleh Masyarakat Literasi Yogya dengan mengeluarkan 7 Maklumat Buku. Di Bandung ada juga aksi serupa yang merespon pemberangusan buku dan kebebasan berekspresi.
Munculnya gerakan masyarakat di beberapa kota ini harus dibaca sebagai bentuk reaksi keras masyarakat atas dibiarkan merajalelanya aksi sepihak militerisme dan kelompok anti demokrasi dengan melakukan pelanggaran hak warga negara tanpa mengindahkan sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Selain itu juga sebuah tanda bahaya yang dibunyikan masyarakat agar Presiden lekas bertindak menghentikan gerak dan teror militerisme dan kelompok pengusung kekerasan yang telah membuat hidup jadi tidak nyaman dan merasa terancam.
GEMA DEMOKRASI (Gerakan Masyarakat untuk Demokrasi) menyatakan mengapresiasi gerakan yang dilakuka Aliansi Masyarakat Semarang Sayang Pancasila, Masyarakat Literasi Yogya dan mendukung seruan mereka agar aksi pemberangusan demokrasi ini dihentikan. Selanjutnya mendorong agar aksi-aksi seperti ini dilanjutkan dan diperbesar sehingga menjadi perhatian publik lebih luas.
GEMA DEMOKRASI juga mengajak secara terbuka organisasi dan individu yang peduli untuk menjaga demokrasi untuk berkonsolidasi dan bergerak bersama mempersiapkan aksi nasional dalam waktu dekat.
Rapatkan barisan, rebut demokrasi!
GEMA DEMOKRASI
(Gerakan Masyarakat untuk Demokrasi)
AJI Indonesia, LBH Pers, LBH Jakarta, KontraS, Elsam, SEJUK, SAFENET, PPRI (KPO PRP, SGMK, SGBN, PPR, GSPB, FSedar, SPRI, Solidaritas.net, SEBUMI), YLBHI, KPRI Jakarta, PRP, INFID, ITP/Institut Titian Perdamaian, PULIH Area Aceh, Pergerakan Indonesia, PurpleCode, IMPARSIAL, Komite Pembaruan Agraria (KPA), Ultimus, IPT ‘65, Belok Kiri Festival, YouthProactive, Remotivi, Gereja Komunitas Anugrah, ICJR dan individu-individu yang peduli pada masa depan demokrasi Indonesia.
Narahubung
1. Asep Komarudin : 081310728770
2. Alghifari Aqsa : 081280666410
Email: rebutdemokrasi@gmail.com
Yayasan TIFA mendukung kegiatan dan gerakan yang mendorong terbuka nya akses informasi dan kebebasan berekspresi. Beberapa mitra Tifa merupakan bagian dari koalisi Gema Demokrasi.